Teman…
Kita berjalan bersama diruang dan waktu
Bertempur bersama dimedan perang
Aku rela menjadi pedang saat kau bertempur
Aku rela menjadi tameng saat kau diserang
Kau adalah orang yang kupercaya
Melebihi semua orang didunia ini
Tapi……………..Kenapa………….!!!
Hanya karena cucu hawa
Kau berani mencambuk hatiku
Menusuknya dengan beribu ribu pedang
Menghancurkan kepercayaanku padamu
Perih………!!!Sakit……..!!!Hancur……….!!!
Kini hatiku diselimuti kegelapan
Membuatku tidak bisa melihat kenyataan
Sekarang…
Ku hanya ingin berteriak
Bahwa “AKU BENCI PENGKHIANAT”
what inspire this poetry :
terinspirasi dari kejadian masa SMA dimana seseorang rela mengkhianati sahabatnya sendiri demi wanita yang dicintainya
"PLANNING TO AMBUSH" (perencanaan penyergapan)
walaupun telah turun surat "Abasa"
demi sebuah tujuan besar dan
atas nama kebaikan...
kalian tetap tidak menghiraukan yang berada dibawah,
...Mungkin sekarang roda kalian berada diatas,
lakukan saja sesuka kalian sampai puas !!!
nanti,
saat mata dibalas mata, nyawa dibalas nyawa,
kalian akan menyesalinya
sekarang,
apakah saya atau yang lainnya,
diam bukan berarti tidak melawan,
tapi mengasah taring untuk menerkam,
what inspire this poetry :
Terinspirasi dari sebuah pergerakan yang menginginkan posisi strategis untuk alasan kebaikan tanpa menghiraukan keadaan dalam internalnya khususnya anggota yang tidak terlalu berpengaruh terhadap pergerakan itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar